Skip to main content

sydney: tonite

entahlah.
saya ingin menulis.
hanya ingin menulis. tanpa tau apa sebenarnya yang ingin saya ceritakan.
tidak ada cerita... atau malah, karena teralu banyak cerita sehingga katakata berebutan dan malah tak dapat diungkapkan sama sekali.

untuk kalian,
sudah tiga minggu saya disini, di negeri ini.
merasakan kehidupan yang... ya, cukuplah terasa bedanya dengan tanah tempat saya biasa menjejakan kaki saya, udara yang saya hirup, bising yang saya hiraukan, dan orang-orang yang selalu ada saat saya membutuhkan, bahkan selalu ada, disaat saya tidak membutuhkan. haha. ya, intinya, setiap saat mereka disana.

saya merasa nyaman, siapa yang tidak. segalanya serba teratur.. semua isinya kesenangan karena saya sedang dalam masa liburan, seluruh keluarga berkumpul, bahkan bisa dikatakan mereka memperebutkan saya.. jadwal seminggu merupakan buah pemikiran yang berat karena seminggu hanya punya 7 hari dan saya punya lebih dari 7 undangan. bagaimana? jika orangnya tidak teralu dekat, maka saya pura-pura menunda, padahal saya tahu betul bahwa minggu depannya, sudah padat lagi jadwal di hari-harinya.

saya senang. tapi saya merindukan kalian.
yang disana. yang selalu berhasil membuat saya tertawa.
yang selalu hadir kala saya juga ingin meneteskan air mata.
hanya dengan sebuah peluk, atau sms tanya apa kabar.
cukup.
itu saja. dan saya merindukan semua itu.

disini ramai. tapi saya kesepian.
saya senang, tapi masih ada yang mengganjal.
entahlah, saya pun tidak dapat menjelaskan apa itu. benda apa itu yang membuat saya tak bisa melepaskan tawa, seperti ada saja tersangkutnya di tenggorok ini. atau ada saja bulir setitik dari bola mata ketika saya sendiri. seperti malam ini.

kalian tahu kan betapa saya suka lampu kota.
betapa saya suka duduk hanya memandanginya, bisa berjam-jam lamanya dan tak pernah ada bosannya?
saya bisa melihatnya disini.
jernih.
cantik.
tapi perih.
karena, kalian tak juga ada untuk melontarkan lelucon yang menggelitik ketika lampu itu berhasil menerangi langit malam yang hitam, pekat. sepertinya memantulkan warnanya ke hati saya.

kalian juga tahu kan betapa saya senang makan sushi?
saya makan sushi.. sudah 4x dalam 3 minggu ini. gratis pula. bisa sepuasnya.
iri?
jangan. sungguh, beda sekali rasanya menikmatinya bersama kalian dan canda tawanya. meski harus menguras kocek hingga esoknya tak ada lagi acara makan siang mahal dan nonton bioskop. meski setelah itu pusing sendiri mengatur kurangnya uang fotokopi jurnal dan sebagainya.

hey, lagu apa disini yang terdengar?
PANBERS..
tapi entahlah, aku tersenyum getir. aku sendiri. tak ada yang mengerti lelucon kita. karena memang, tak lucu sebenarnya, entah apa yang bisa membuat kita terpingkal ketika satu kalimat saja dari lagu ini terlontar?
entahlah. mungkin memang sudah takdir saja, untuk kita saling menyenangkan hati satu dan lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

A review : Salon(s) !

Hmm, pengen ahh sekali-sekali bikin tulisan agak belagu gitu hahaha. Gue mau bikin review salon nih, *belaga, padahal datengin salon juga baru berapa biji =))* Oiya, gue ini hobi banget nyalon, untuk beberapa perawatan khususnya. Well, since I was young (sekarang berasa udah agak tua), gw emang doyan banget "centil-centilan" di salon. Awalnya cuma creambath, secara itu satu-satunya perawatan make sense buat ABG labil umur 15 tahun. Firstly, gue gak tau ada salon selain salon mall such as JHONNY ANDREAN, and CHRISTOPHER =)). Gw baru kenal salon-salon perawatan itu kira-kira menginjak usia 17 tahun. Baru deh tuh kenal sama perawatan selain potong rambut dan creambatch, macam f acial, luluran, massage, manicure pedicure * yang mana gue nyoba karena satu paketan murah di salah satu salon di Bogor *. Nah, since gue baru aja balik dari salon.. Gue jadi kepikirian pengen ngelist aja beberapa salon yang pernah gue datengin dan gue cobain perawatannya. So, gue mau mulai dar

#WeddingBlog_Post-001 - rekomendasi venue di bogor

So, ceritanya gue mau memulai wedding preparation blog yang bercerita tentang proses persiapan pernikahan gue yang ketje badayyy itu (iyeee, udah 3 bulan telat maapin sibuk kroco satu ini :D) Kenapa gue bikin postingan ini karena sesungguhnya selama kemarin persiapan wedding, gue banyak sekali mengandalkan wedding blog untuk baca review-review venue dll. So, hopefully i can return the favor by helping others in need. However, gue harus menuturkan terlebih dahulu bahwa konsep yang gue bawa agak "nyeleneh" kalau dilihat dari kebiasaan atau standard wedding yang ada. Menuai beberapa kritik, tapi sampai hari ini sayah dan Pak Suami merasa keputusan yang kami ambil tepat. setepat-tepatnya. EH BETEWE, udah tau kan gue nikahin siapa? hahahahhaha. setelah blog ini diisi sama cerita galau gue sama beberapa pria yang pernah mengisi hidupku, akhirnya ku nikah sama si BEYI! alhamdulillah. So, yaudah gak usah curhat panjang-panjang karena ini ceritanya tentang wedding blog kan ya

UPDATE : Review Salon #2

OKE! Setelah gue menuliskan review salon jilid 1 yang bisa dijumpai disini , gue mau meng-update reviewnya lagi tentang beberapa salon. 1. GRIA INAN Kayanya gue juga pernah menjanjikan ya mau nulis review salon ini kalo udah nyoba. Akhirnya, setelah cukup lama sering lewat dan ngintipin salon yang keliatan mewah ini, gue pun mencoba perawatannya di bulan Juni kemarin. Seinget gue dulu mereka pasang spanduk yang bertuliskan beberapa paket perawatan seharga Rp 70.000, isi paketnya juga lumayan beragam mulai dari lulur, massage, facial, creambath, dan mani pedi. Tapi, gue agak telat kali ya.. karena pas gue dateng kesana sama  calon adek ipar  gue, spanduk itu udah dilepas. Bayangan gue untuk menikmati satu hari penuh dengan harga murah hilang sudah.... Namun, niat memanjakan diri di salon sudah begitu kuat, maka gue dan dia pun melangkahkan kaki masuk ke bangunan yang terlihat seperti rumah-rumah di kawasan elite Jakarta. Tempatnya bersih, bagus, atmospherenya juga pas masuk itu