Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

Teruntuk: Rizki Ananda :)

aku tertawa. ketika kamu berkata ingin dibuatkan sebuah tulisan. katamu, aku sekali menomorduakanmu. tidak sayang, bukan seperti itu. namun.. hanya saja kadang sulit menemukan kata yang mampu menggambarkan betapa aku mencintaimu. aku merasa akan menjadi teralu gombal untuk menggunakan sajak-sajak yang indah. di lain sisi, tak pantas jika aku pakai kata-kata yang biasa. karena aku tak pernah bisa menjadikanmu biasa. sayangku, bukan aku tak ingin memberikanmu sebuah sajak penuh kata cinta. tapi aku teralu menikmati setiap waktu yang kujalani bersamamu. Aku teralu takut kehilangan detik-detik itu bahkan untuk meluangkan sedikit saja dan bercerita pada dunia bahwa kini aku telah bersama dengan cinta yang sempurna. tidak. tidak ada yang sempurna. maka aku tidak ingin mencari kesempurnaan itu bersamamu. aku menyukaimu. mencintaimu. menyangimu dengan apa yang tidak sempurna pada dirimu. karenanya tidak sempurna, kau nyata. bukan hidup dalam khayal dan tak pernah akan ada. sayang, ini bukan se

duh Gustiii...

Gustiii.. Masya Allah. saya ini apa-apa. aku rasa hari berlari teralu kencang. tanpa aku sadari, aku melaluinya tanpa pernah sedikit lebih perduli pada dunia diluar duniaku. aku mengakuinya. aku teralu sibuk dengan diriku dan juga dengan dirinya. hingga aku hampir saja lupa bahwa di belahan lainnya, aku memiliki jiwa-jiwa yang terbagi tiga. kalian. maaf. aku bukan melupakan kalian. tapi jujur saja. entah apa yang terjadi pada kita bertiga. rasanya.... entahlah. bahkan aku gagal menemukan kata yang bisa melukiskan kekecewaanku pada diriku sendiri atas kehilangan waktu bersama kamu, dan kamu. tak jarang aku meniti kembali kisah-kisah kita yang terekam dalam memori kamera. yang kemudian abadi tersimpan di dunia maya. lewat jendela facebook. beratus-ratus kita memajang wajah penuh senyum dan kebahagiaan. bertiga. kamu dan kamu. aku tertawa. melihat cerita kita di masa "muda". ketika satu-satunya beban kita adalah karya ilmiah yang mendekati deadline . lalu hingga kita mulai membu

se-random dian

haha. iya, benar. kamu, nama kamu yang tersebut di judul ini. betapa sungguh aku merindukan kekacauan yang diakibatkan pertemuan kamu dan aku di suatu tempat, di berbagai suasana, dan melakukan berbagai hal. berbagai hal yang tak pernah membosankan. menceritakan sesuatu yang tidak penting. namun kadang, sesuatu yang begitu kompleks, berat, dan ujungnya.. kita biarkan menggantung karena mulai membuat kita pusing tujuh keliling. hahaha. iya, dian. aku merindukan masa-masa sangat mudah menemukanmu di setiap ambang batas waktu, di sela-sela masa, dan disetiap batas ruang yang terjangkau oleh kelima indraku. dian. se-random dirimu.. tulisan singkat ini hanya untuk menyampaikan sesuatu. aku senang membaca tulisanmu kembali. :)

Sedikit Cerita yang Tak Sengaja Teringat

hei. Saya tidak sengaja melihat foto bertiga. Lalu rindu menyeruak. Saya tertawa, mengingat pernah ada sesuatu yang bernama 'kita'. Tiga manusia yang tadinya begitu dekat, kini hanya terbagi menjadi dua-dua dan tiada. Kamu dia. Saya dia. Dan tak ada kamu saya. Tidak. Saya tidak menyesalinya sama sekali. Tak guna pula sesalnya. Hanya sedikit rindu. Akan kebersamaan kita bertiga. Bukan tentang saya dan kamu, karena saya dan dia adalah kompilasi yang bisa dibilang sempurna. Kemarin adalah Lebaran kedua, Ulang tahunnya yang kedua, ulang tahun saya kedua dan ulang tahunmu kedua ketika kita sudah saling mengenal. Tahun sebelumnya, kita mencari hadiah untuknya, aku dan dia mencari sesuatu untukmu. Aku dan kamu merencanakan kejutan di hari lahirnya, dan aku dan dia membuat sesuatu di hari lahirmu. Lucu. Ketika kusadar, tahun ini. Hanya aku dan dia. Aku bahagia, sungguh. Apalagi yang bisa aku minta. Sebuah cerita sederhana yang sangat dapat dinikmati. Tawanya. Candanya. Cerianya. Maupun

untuk yang saling mengecewakan

untuk yang saling mengecewakan. maaf untuk tidak bisa lagi menjadi sesuatu yang seperti diharapkan. maaf untuk hanya menjadi alasan marah dan menitikan air mata. maaf untuk tidak lg menjadi bagian yang indah dalam keseharian. apakah mungkin kita cukupkan saja semuanya? biar tidak lagi ada yang dilukai hatinya.