Skip to main content

game of love

Membiarkan seseorang pergi dari kehidupan kita adalah hal yang sangat sulit, tapi ternyata, mendatangkan orang lain untuk menggantikannya tidak kalah susahnya… bukan hanya diperlukan berbagai pertimbangan matang agar sakit terdahulu tidak terulang, tetapi banyak hal lain yang harus dilakukan… pembiasaan kembali, pengenalan hati yang baru, nama baru, tingkah laku yang baru, dan keluarga yang baru. Cuma ada dua kemungkinan setelah itu… cocok atau malah semakin berantakan. Proses mengenal ini yang membuatku lelah, membuatku jengah. Berkali-kali aku melakukannya, namun selalu saja ada yang mengganjal dan lagi-lagi gagal.

Lalu ku pikir aku memang hanya harus menunggu agar lukaku sembuh terlebih dahulu, barulah aku akan kembali ke dalam permainanku yang berbahaya tadi. Meloncat ke kanan ke kiri, lalu terjatuh kembali, terluka dan kesekian kalinya menunggu kesembuhan datang. Kali ini, lukaku sepertinya menimbulkan bekas yang buruk sekali… aku bahkan tidak ingin mengingat kejadiannya bagaimana luka ini bisa hadir di hatiku.. luka yang kudapat setelah aku bersenang-senang, teralu senang bahkan hingga saat aku jatuh, rasanya amat menyiksa. Aku tidak ingin mengingatnya lagi… tidak sama sekali ingin aku menyentuh serpihan debu-debu kenangan pahitku di masa itu, namun tak kuasa ku kendalikan memori di dalam otakku. Aku tetap terkenang tentangnya.

Suatu hari ku bertemu dengan permainan yang lebih aman, lebih menjanjikan kemenangan untukku apabila ku terlibat di dalamnya. Permainan yang membuatku tertawa dan merasa nyaman bergelut dengan setiap teka-tekinya. Aku jatuh cinta dengan permainan ini dan rasanya tak ingin aku berhenti bermain hingga waktu yang memaksaku pergi. Tapi bagaimana dia? Apakah dia siap menerima bekas lukaku? Bekas luka yang ternyata dia juga punya.

Lukaku adalah patah hati… patah hati karena cinta yang teralu dalam… cinta yang ternyata tidak terbalaskan atau bahkan terabaikan. Hingga sebuah keputusan perpisahan menghadirkan keputusasaan yang tidak ada habis-habisnya. Lelah dan jengah mencari obatnya.

Tapi dia sudah hadir disini, jadi permainan baru untukku. Aku harus berfikir, dan aku harus berjuang untuk menjadi pemenang…

Comments

Popular posts from this blog

A review : Salon(s) !

Hmm, pengen ahh sekali-sekali bikin tulisan agak belagu gitu hahaha. Gue mau bikin review salon nih, *belaga, padahal datengin salon juga baru berapa biji =))* Oiya, gue ini hobi banget nyalon, untuk beberapa perawatan khususnya. Well, since I was young (sekarang berasa udah agak tua), gw emang doyan banget "centil-centilan" di salon. Awalnya cuma creambath, secara itu satu-satunya perawatan make sense buat ABG labil umur 15 tahun. Firstly, gue gak tau ada salon selain salon mall such as JHONNY ANDREAN, and CHRISTOPHER =)). Gw baru kenal salon-salon perawatan itu kira-kira menginjak usia 17 tahun. Baru deh tuh kenal sama perawatan selain potong rambut dan creambatch, macam f acial, luluran, massage, manicure pedicure * yang mana gue nyoba karena satu paketan murah di salah satu salon di Bogor *. Nah, since gue baru aja balik dari salon.. Gue jadi kepikirian pengen ngelist aja beberapa salon yang pernah gue datengin dan gue cobain perawatannya. So, gue mau mulai dar

#WeddingBlog_Post-001 - rekomendasi venue di bogor

So, ceritanya gue mau memulai wedding preparation blog yang bercerita tentang proses persiapan pernikahan gue yang ketje badayyy itu (iyeee, udah 3 bulan telat maapin sibuk kroco satu ini :D) Kenapa gue bikin postingan ini karena sesungguhnya selama kemarin persiapan wedding, gue banyak sekali mengandalkan wedding blog untuk baca review-review venue dll. So, hopefully i can return the favor by helping others in need. However, gue harus menuturkan terlebih dahulu bahwa konsep yang gue bawa agak "nyeleneh" kalau dilihat dari kebiasaan atau standard wedding yang ada. Menuai beberapa kritik, tapi sampai hari ini sayah dan Pak Suami merasa keputusan yang kami ambil tepat. setepat-tepatnya. EH BETEWE, udah tau kan gue nikahin siapa? hahahahhaha. setelah blog ini diisi sama cerita galau gue sama beberapa pria yang pernah mengisi hidupku, akhirnya ku nikah sama si BEYI! alhamdulillah. So, yaudah gak usah curhat panjang-panjang karena ini ceritanya tentang wedding blog kan ya

UPDATE : Review Salon #2

OKE! Setelah gue menuliskan review salon jilid 1 yang bisa dijumpai disini , gue mau meng-update reviewnya lagi tentang beberapa salon. 1. GRIA INAN Kayanya gue juga pernah menjanjikan ya mau nulis review salon ini kalo udah nyoba. Akhirnya, setelah cukup lama sering lewat dan ngintipin salon yang keliatan mewah ini, gue pun mencoba perawatannya di bulan Juni kemarin. Seinget gue dulu mereka pasang spanduk yang bertuliskan beberapa paket perawatan seharga Rp 70.000, isi paketnya juga lumayan beragam mulai dari lulur, massage, facial, creambath, dan mani pedi. Tapi, gue agak telat kali ya.. karena pas gue dateng kesana sama  calon adek ipar  gue, spanduk itu udah dilepas. Bayangan gue untuk menikmati satu hari penuh dengan harga murah hilang sudah.... Namun, niat memanjakan diri di salon sudah begitu kuat, maka gue dan dia pun melangkahkan kaki masuk ke bangunan yang terlihat seperti rumah-rumah di kawasan elite Jakarta. Tempatnya bersih, bagus, atmospherenya juga pas masuk itu