Skip to main content

cerita siang hari di kancil hari senin

Minggu lalu, gw, achie dan dian bolos salah satu mata kuliah paling yahud di semester empat, bobot 3 sks dan jatah 4 kali bolos belum sekalipun terpakai. PARAH!! Hehehe. Lalu, datanglah salah satu mahasiswa S2 Intervensi Sosial yang tidak perlu disebutkan namanya, *silahkan tebak saja sendiri… klo di TTS akan dapat pertanyaan, lima huruf, depannya D, huruf ketiga X, makhluk slengean yang ternyata otaknya cemerlang. Dan akhirnya gw sempet ngobrol ama tiga dari empat teman terbaik gw di Psikologi UI, (kebetulan yang satu udah kebanyakan absent karena sakit) jadilah kami hanya duduk manis berempat di salah satu meja di kantin yang terletak di fakultas kami. Awalnya, obrolan hanya berupa obrolan sampah yang gak ada artinya, bahkan ga diproses sama STM! Klo menurut salah satu teori IPT tentang attention, pembicaraan itu termasuk ke dalam bentuk attenuation model, yaitu semua informasi di terima oleh sensorimemori, tetapi yang tidak relevan akan dihapus. Yah, obrolan sampah dan tidak penting itu membawa kami ke pembicaraan yang semakin lama semakin berbobot (jarang loh kami punya pembicaraan yang berkualitas tinggi seperti kemarin. hehehe).

Awalnya, tema berat kami adalah bagaimana caranya menghadapi perubahan sikap yang drastis dari salah satu sahabat kami (yang gak ikut nongkrong itu). dia jadi lebih pemurung dan gak nyambung klo diajak ngomong, diajak becanda juga gak responsive. Dia punya masalah yang cukup berat dan kami tau masalahnya apa, sayangnya… beberapa bulan ini dia benar2 berubah dan kami kehilangan dia…ditambah lagi kondisi fisik yang lagi buruk, dia harus mengkonsumsi obat-obatan, yang menurut asumsi si tokoh dari TTS tadi mempengaruhi kerja otaknya, makanya dia jadi agak linglung. OK! Asumsi pertama diterima. Tapi, kami masih agak menyayangkan kenapa dia gak memilih kami sebagai tempat dia bersandar… kami kan sahabatnya. lalu, si tokoh bijak berinisial D tadi, berkata.. “coba deh lo fokus sama positifnya dia… bukan terhadap perubahan negatifnya”. Walau pada akhirnya, kami bisa mencoba menerka alasan yang paling memungkinkan kenapa dia bertindak seperti itu… jangan khawatir, kami akan membicarakannya… kami kan sayang dia…

Selesai pembicaraan tentang dia, akhirnya kami membahas sisi positif dari rival gw dan achie. Tokoh yang gw pilih sebagai rival, tidak lain dan tidak bukan adalah kekasih dari si mantan kekasih (selanjutnya dipanggil KDSMK) yang sensi abis2an ama gw. Jujur aja, gw sudah sangat merasa dendam kesumat ama ini makhluk satu. Namanya dendam, pasti yang keliatan cuma sisi negatifnya aja. Bahkan, sampai judging dia buruk sekali hampir gak ada baiknya. Oke. Untuk memikirkan SATU kata sifat positif yang menggambarkan dirinya, gw butuh beberapa saat baru akhirnya tersuarakan. “pintar! Denger-denger dia lulus hampir cum laude”. Oke. “tapi, sampe sekarang dia gak keterima kerja dimana-mana” (excuse no.1). “selera pakaiannya oke juga, waktu itu pernah ditunjukkin sepatu yang dia suka… yea, I love that”. Oke. “tapi kalo dia yang pake jadinya biasa aja” (excuse no.2). “tajir sih”. Oke. Yang ini gak pake tapi. Udah. Dan gw hanya berhenti sampai hal ketiga tersebut. Sumpah. Susah abis mikirin apa lagi yang baik dari dia. eh, ada satu lagi... tapi sepertinya gw menggunakan term yang salah untuk menggambarkannya, kata-kata gw adalah “dia pintar ngejilat keluarganya”, menurut Inisial D, term “menjilat” itu konotasinya sudah negatif, jadi gak appropriate klo dipake untuk sebuah puijan, padahal maksud gw adalah... KDSMK bisa bikin keluarganya jatuh cinta ama dia. Oke, sampai akhirnya Inisial D bilang “dan yang terbaik dia sayang sama *beep*”. Spontan, gw melancarkan defense or offense (gw gatau ini akan dikategorikan yang mana), “emang gw engga???” (oops. I’ve just spoken out what I’ve been repressed for the coupletimes). Jujur aja, saat itu gw langsung nyesek. Ya, dia sayang sama *beep* loh. Harusnya gw seneng dong yah dengan hal itu… tapi gw malah agak kesal mendengarnya. Inisial D bilang sama gw *dan achie*, bahwa… gw bisa menyebutkan kebaikan orang itu, tetapi semua dikasih tapi. Selalu ada denial, selalu ada excuse yang menjadikan diri sendiri lebih baik. Haduh. Iya yah? Setelah pembicaraan itu selesai, gw jadi mikir… ya, semua orang memang punya kelebihan… and she has things I don’t. gw pun gak sempurna… gw gak luput dari kekurangan dan masih harus sangat banyak belajar dari kesalahan

Agak di sangkut paut aja sih sama filosofi hidup dari instruktur yoga gw... the wisest person i ever met... dia punya prinsip 6K dan SSP. 6K is for Kasih, Kesabaran, Ketabahan, Kejujuran, Keikhlasan, dan Keuletan, serta tambahan Senyum Santai Pasrah. Klo dibicarakan dalam konteks ini, mungkin gw harus mulai memenuhi hati gw dengan kasih yang udah dikaruniai oleh sang pencipta, kita diajarkan untuk mengasihi sesama, bukan? Yah, sampai hari ini memang masih agak sulit mengasihi makhluk Tuhan yang satu itu, gak tau juga yah... mungkin karena dulu gw pernah mencoba untuk melakukannya, tapi dia sendiri yang membuat gw kecewa, dengan justru memberikan respon sebaliknya. Gw juga harus tabah, sabar dan ikhlas menerima keadaan yang ternyata jauh banget dari harapan gw sebelumnya, bahwa sebenernya gw udah sangat berjuang mempertahankan dia selama empat tahun. Empat tahun yang getir. Entah dominasi pahit atau manis, yang jelas duaduanya menjadi sangat rancu jika perpaduannya tidak tepat. Gw harus sabar menghadapi cacimaki salah satu anggota keluarganya, yang mengingat lagi kata-kata guru gw, bahwa saat kita disakiti oleh orang lain, jangan dendam... jangan pernah menyumpah, karena apa yang disumpahkan kepada mereka akan terjadi. Dendam gak pernah ada obatnya, saat orang melukai hati kita, diam... berdoa... dan bersabarlah. Gw harus jujur juga mengakui bahwa mereka bahagia bersama, jujur mengakui kelebihan yang KDSMK punya tanpa harus melakukan any denial lagi. Mungkin yang sebaiknya gw lakukan adalah tetap ulet meraih apa yang gw cita-citakan sehingga gw akan mendapatkan yang terbaik dalam hidup gw, diiringi dengan senyum, santai dan pasrahkan hasilnya pada YMK.
Pwifft... banyak sekali gw belajar akhir-akhir ini. terima kasih teman...

Comments

  1. iya tah, obatnya dari dendam adalah iklas. relain aja apa yang dah dia perbuat. kecuali dia masih mencampuri urusan kita.hehehe...

    sabar ya. hidup kita bakal lebih baik dengan hati yang baik juga. :D

    Keep smile n having fun meskipun banyak problem.hehehe..

    ReplyDelete
  2. haha. iia, chand.. just like what i always say.. the more i got hurt, the more things i learned.

    saya skarang tau, dendam itu nyapein diri sendirii. smoga bisa lebih ikhlas deh :D

    makasii yah!

    ReplyDelete
  3. bahwa dendam adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan...
    ahahahah.. jadi kangen ibu ginnn...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

A review : Salon(s) !

Hmm, pengen ahh sekali-sekali bikin tulisan agak belagu gitu hahaha. Gue mau bikin review salon nih, *belaga, padahal datengin salon juga baru berapa biji =))* Oiya, gue ini hobi banget nyalon, untuk beberapa perawatan khususnya. Well, since I was young (sekarang berasa udah agak tua), gw emang doyan banget "centil-centilan" di salon. Awalnya cuma creambath, secara itu satu-satunya perawatan make sense buat ABG labil umur 15 tahun. Firstly, gue gak tau ada salon selain salon mall such as JHONNY ANDREAN, and CHRISTOPHER =)). Gw baru kenal salon-salon perawatan itu kira-kira menginjak usia 17 tahun. Baru deh tuh kenal sama perawatan selain potong rambut dan creambatch, macam f acial, luluran, massage, manicure pedicure * yang mana gue nyoba karena satu paketan murah di salah satu salon di Bogor *. Nah, since gue baru aja balik dari salon.. Gue jadi kepikirian pengen ngelist aja beberapa salon yang pernah gue datengin dan gue cobain perawatannya. So, gue mau mulai dar

#WeddingBlog_Post-001 - rekomendasi venue di bogor

So, ceritanya gue mau memulai wedding preparation blog yang bercerita tentang proses persiapan pernikahan gue yang ketje badayyy itu (iyeee, udah 3 bulan telat maapin sibuk kroco satu ini :D) Kenapa gue bikin postingan ini karena sesungguhnya selama kemarin persiapan wedding, gue banyak sekali mengandalkan wedding blog untuk baca review-review venue dll. So, hopefully i can return the favor by helping others in need. However, gue harus menuturkan terlebih dahulu bahwa konsep yang gue bawa agak "nyeleneh" kalau dilihat dari kebiasaan atau standard wedding yang ada. Menuai beberapa kritik, tapi sampai hari ini sayah dan Pak Suami merasa keputusan yang kami ambil tepat. setepat-tepatnya. EH BETEWE, udah tau kan gue nikahin siapa? hahahahhaha. setelah blog ini diisi sama cerita galau gue sama beberapa pria yang pernah mengisi hidupku, akhirnya ku nikah sama si BEYI! alhamdulillah. So, yaudah gak usah curhat panjang-panjang karena ini ceritanya tentang wedding blog kan ya

UPDATE : Review Salon #2

OKE! Setelah gue menuliskan review salon jilid 1 yang bisa dijumpai disini , gue mau meng-update reviewnya lagi tentang beberapa salon. 1. GRIA INAN Kayanya gue juga pernah menjanjikan ya mau nulis review salon ini kalo udah nyoba. Akhirnya, setelah cukup lama sering lewat dan ngintipin salon yang keliatan mewah ini, gue pun mencoba perawatannya di bulan Juni kemarin. Seinget gue dulu mereka pasang spanduk yang bertuliskan beberapa paket perawatan seharga Rp 70.000, isi paketnya juga lumayan beragam mulai dari lulur, massage, facial, creambath, dan mani pedi. Tapi, gue agak telat kali ya.. karena pas gue dateng kesana sama  calon adek ipar  gue, spanduk itu udah dilepas. Bayangan gue untuk menikmati satu hari penuh dengan harga murah hilang sudah.... Namun, niat memanjakan diri di salon sudah begitu kuat, maka gue dan dia pun melangkahkan kaki masuk ke bangunan yang terlihat seperti rumah-rumah di kawasan elite Jakarta. Tempatnya bersih, bagus, atmospherenya juga pas masuk itu