Skip to main content

Sebuah surat untuk kamu yang disana

Entah apa ini yang namanya kita dikalahkan jarak?
atau justru jarak membukakan mata kita yang selama ini terbutakan olehnya?

Tetiba saja rasaku dan rasamu berubah haluan.
Kamu sampaikan kamu ingin menyudahi, mulutku berkata tidak, hatiku berkata iya.
Otakku tak sanggup membayangkan tidak bersama kamu lagi, hatiku mengatakan mungkin ini saatnya aku mengobati.

Seolah kini apa yang disampaikan berubah menjadi bumerang,
kita saling menyalahkan, kita saling memojokan.
bukan saling mengerti atau saling memahami.
kita tak ingin dipersalahkan, tapi tak kunjung menemukan pembenaran.

aku sayang kamu. aku ingin kamu bahagia.
aku juga ingin bahagia.
bukan berarti bersamamu aku tidak bahagia. tetapi aku yakin, kita berhak untuk merasa lebih bahagia.
pertanyaannya hanyalah "dengan siapa?" atau "bagaimana caranya?"

Saat ini aku belum berani melangkah untuk meninggalkan kamu, aku juga berharap kamu belum mau meninggalkan aku.
tetapi aku tahu, kita mulai sudah sama-sama lelah menyatukan apa yang tidak pernah sama.
memaksakan bentuk yang tak pernah bisa saling mengisi.
mencoba melogikakan atau justru tidak acuh terhadap logika bahwa kita mungkin memang bukan untuk bersama.

katamu, teori kita saja sudah berbeda.
aku masih ingin mencoba, tetapi aku tidak tahu bagaimana kamu disana.

mungkinkah kamu sudah menyerah?

Comments

Popular posts from this blog

A review : Salon(s) !

Hmm, pengen ahh sekali-sekali bikin tulisan agak belagu gitu hahaha. Gue mau bikin review salon nih, *belaga, padahal datengin salon juga baru berapa biji =))* Oiya, gue ini hobi banget nyalon, untuk beberapa perawatan khususnya. Well, since I was young (sekarang berasa udah agak tua), gw emang doyan banget "centil-centilan" di salon. Awalnya cuma creambath, secara itu satu-satunya perawatan make sense buat ABG labil umur 15 tahun. Firstly, gue gak tau ada salon selain salon mall such as JHONNY ANDREAN, and CHRISTOPHER =)). Gw baru kenal salon-salon perawatan itu kira-kira menginjak usia 17 tahun. Baru deh tuh kenal sama perawatan selain potong rambut dan creambatch, macam f acial, luluran, massage, manicure pedicure * yang mana gue nyoba karena satu paketan murah di salah satu salon di Bogor *. Nah, since gue baru aja balik dari salon.. Gue jadi kepikirian pengen ngelist aja beberapa salon yang pernah gue datengin dan gue cobain perawatannya. So, gue mau mulai dar...

#WeddingBlog_Post-001 - rekomendasi venue di bogor

So, ceritanya gue mau memulai wedding preparation blog yang bercerita tentang proses persiapan pernikahan gue yang ketje badayyy itu (iyeee, udah 3 bulan telat maapin sibuk kroco satu ini :D) Kenapa gue bikin postingan ini karena sesungguhnya selama kemarin persiapan wedding, gue banyak sekali mengandalkan wedding blog untuk baca review-review venue dll. So, hopefully i can return the favor by helping others in need. However, gue harus menuturkan terlebih dahulu bahwa konsep yang gue bawa agak "nyeleneh" kalau dilihat dari kebiasaan atau standard wedding yang ada. Menuai beberapa kritik, tapi sampai hari ini sayah dan Pak Suami merasa keputusan yang kami ambil tepat. setepat-tepatnya. EH BETEWE, udah tau kan gue nikahin siapa? hahahahhaha. setelah blog ini diisi sama cerita galau gue sama beberapa pria yang pernah mengisi hidupku, akhirnya ku nikah sama si BEYI! alhamdulillah. So, yaudah gak usah curhat panjang-panjang karena ini ceritanya tentang wedding blog kan ya...

i changed my name.

Gue mempertimbangkan ganti nama. Nama gue sekarang adalah Nanda Marifani Sani, tapi mengingat apa yang terjadi selama uas metakognitif tadi, dimana selama kurang lebih dalam kurun waktu 90 menit, gue menjatuhkan barang-barang disekitar gue, sebanyak 6 KALI, SAUDARA-SAUDARI! Ya, sekarang gini deh, gue emang mendiagnosa diri gue termasuk ke dalam gangguan ADHD (Attention Deficit & Hyperactive Disorder), padahal harusnya diagnosis ini pada usia 7 tahun, tapi koq gue baru nyadar pas gue kuliah… entahlah, gue emang kurang bisa duduk konsen diem ga ngapa-ngapain gitu, trus gue selalu menjatuhkan dan menghilangkan barang-barang, persis deh kaya diagnose untuk ADHD. Hari ini buktinya.. Meja seukuran kira-kira 30 x 30 cm yang dipake buat nulis itu berhasil membuat gue kerepotan… 5 menit pertama, gue menjatuhkan tempat pensil yang menyebabkan adanya suara heboh di tengah kelas yang sedang sepi. Lalu, gue kembali mengerjakan soal dan beberapa saat kemudian menjatuhkan KTM gue, lalu setelah it...