WISATA DI PULAU BANGKA
Indonesia memiliki 33 provinsi dengan berbagai potensi yang ciamik untuk dinikmati. Salah satunya adalah provinsi Bangka Belitung. Dulu, Pulau Bangka ini termasuk ke dalam wilayah Sumatera Selatan. Letaknya dipisahkan oleh Selat Bangka. Pada 9 Febuari 2002, akhirnya Pulau Bangka terpisah dari Provinsi Sumatera Selatan dan berdiri sendiri sebagai provinsi bersama dengan Pulau Belitung, biasa dikenal dengan nama Provinsi Bangka-Belitung atau disingkat menjadi Babel (Wikipedia.co.id). Provinsi Bangka-Belitung ini terdiri dari 2 pulau yang terpisah, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Provinsi Babel terdiri dari tujuh bagian daerah tingkat dua, yaitu Kabupaten Bangka dengan ibu kota Sungailiat, Kabupaten Belitung dengan ibu kota Tanjungpandan, Kabupaten Bangka Barat dengan ibu kota Mentok, Kabupaten Bangka Tengah dengan ibu kota Koba, Kabupaten Bangka Selatan dengan ibu kota Toboali, Kabupaten Belitung Timur dengan ibu kota Manggar, dan Kota Pangkalpinang sebagai ibu kota dari provinsi Bangka-Belitung.
Tulisan ini akan mengupas tentang apa saja potensi yang terdapat di Pulau Bangka. Seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, Bangka juga memiliki berbagai potensi wisata yang patut dicoba. Kuliner yang menarik, seni budaya yang asik, dan tentunya juga alam pantai yang sangat fantastik.
Sebuah daerah kepulauan tentunya dikelilingi oleh laut-laut dan pantai yang menarik. Ya, Bangka punya berbagai wisata pantai yang membuat pendatangnya akan sangat menikmati saat-saat menghabiskan waktu disana. Beberapa pantai menjadi pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, misalnya Pantai Parai. Di pantai Parai ini sudah tersedia cottage dan resort yang akan memanjakan para pendatang. Pemandangan pantai yang luar biasa indah ini bisa dinikmati dari teras kamar VIP yang berada di sepanjang pantai Parai. Bukan hanya pasirnya yang sangat halus, seperti tepung terigu, Pantai Parai juga memiliki batu-batu besar yang sangat indah berjejeran di pantainya. Airnya juga masih sangat jernih dan belum tercemar. Namun, sayangnya pantai Parai tidak dibuka untuk umum, hanya bagi para pendatang yang menginap saja. Tapi jangan khawatir, Bangka masih memiliki segudang pantai yang sangat indah, Pantai Matras yang landai memungkinkan pendatang menikmati landscape yang menarik, luasnya pantai dan pasir yang halus sangat menggoda untuk didatangi para wisatawan. Lalu, pantai Pasir Padi yang letaknya sangat dekat dari pusat Kota Pangkalpinang juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk hangout spontan di sore hari. Disana banyak penjaja makanan dan minuman, es kelapa, jagung bakar untuk dinikmati sambil melihat matahari yang perlahan akan menenggelamkan dirinya. Ada yang suka dengan pemandangan matahari terbenam? Tentunya tidak mungkin melewatkan perjalanan ke Pantai Romodong. Memang cukup jauh dari Kota Pangkalpinang, tetapi Bangka bebas macet koq.
Sudah puas bermain-main di pantai, sebaiknya kita berputar arah menuju seni dan budaya Bangka. Ternyata, Bangka juga punya alat musik tradisional bernama Gambus. Gambus ini merupakan musik gendang dan alat-alat musik tradisional lainnya yang mengiringi lagu-lagu daerah Bangka ataupun lagu-lagu Islami, seperti shalawat. Oya, gambus ini juga ternyata ada tariannya. Sayangnya, sekarang gambus mulai ditelan bumi karena kalah pamor dengan musik-musik r&b, atau pop yang lebih popular, padahal asyik juga loh goyang gambus. Selain musik, Bangka juga memiliki hasil kerajinan tangan yang sangat indah, yaitu kain Cual. Cual adalah hasil tenun dari Pulau Bangka dengan warna-warna yang sangat cantik, harga Cual ini bervariasi dari 100.000 permeter sampai puluhan juta, karena katanya ada juga cual yang kainnya berlapis emas. Wah, tidak terbayang yah seperti apa indahnya?
Bangka, yang merupakan kepulauan, memiliki banyak sekali jenis kuliner menarik yang rasanya cukup unik. Bukan hanya citarasa ikan yang kuat, bumbu-bumbu yang digunakan untuk meracik hidangan-hidangan khas pulau ini juga mempertajam rasa dan aromanya. Salah satu kuliner Bangka yang menjadi favorit banyak pendatang adalah lempah kuning, masakan berbahan dasar kunyit, lengkuas, serai, cabai, tomat dan adanya nanas atau mangga muda ini menjadi kuah yang sedap untuk ikan tenggiri yang berenang-renang menggoda kita untuk segera menyantapnya selagi hangat. Bagi yang tidak suka ikan, boleh saja diganti dengan ayam. Selain lempah kuning ini, ada pula sate Bangka, atau biasanya disebut sate manis. Sate ini bisa ditemukan dengan mudah di Pasar Mambo kota Pangkalpinang, yang menjadikan sate ini berbeda adalah rasanya yang gurih dan manis dan juga penyajiannya yang bukan hanya dengan lontong biasa. Sate ini dapat disajikan dengan lontong kuah. Pokoknya lucu dan unik. Ternyata, yang punya mpek-mpek bukan hanya Palembang, Bangka juga punya mpek-mpek dan otak-otak dengan gayanya sendiri. Di Bangka, ada 3 jenis “cuka” yang digunakan untuk menemani makan mpek-mpek dan otak-otak, cuka cabai, “cuka” tauco, dan “cuka” satu lagi yang saya juga kurang paham terbuat dari apa. Satu lagi makanan khas Bangka yang katanya sih, jangan ngaku orang Bangka kalau belum pernah coba makan yang satu ini, namanya rusip. Rusip ini terbuat dari ikan yang difermentasikan, bahasa awamnya, ikan dibusukkin. Yaks. Pasti jijik duluan ngebayanginnya, tapi ternyata tidak, ikan ini diolah sedemikian rupa sehingga akan “membusuk” dengan steril. Rusip ini banyak dijual sebagai oleh-oleh juga. Biasanya rusip disajikan sebagai “sambal” untuk menemani makan lalapan rebus. Rusip ini diberi daun bawang, bawang merah, cabai yang diiris-iris tipis, lalu diberi sedikit jeruk nipis, oya, Bangka juga punya jeruk nipis yang unik. Rasa rusip ini akan asin-asin asam. Maknyuuusss…
Pulang dari Bangka tidak bawa oleh-oleh rasanya kurang lengkap. Di Bangka, tersedia banyak sekali jenis kerupuk ikan yang rasanya mantab. Ada kemplang dengan sambal terasi, ada kretek, ada kerupuk-kerupuk lainnya yang saya juga tidak tahu apa namanya. Selain kerupuk, ada terasi khas Toboali yang katanya sih, rasanya enak sekali untuk dijadikan sambal. Ada siput gunggung, ini makanan unik sekali, rasanya enak dan memang harganya cukup mahal. Berbelanja di Bangka memang cukup menguras kantong, karena semua kerupuknya benar-benar dibuat dari ikan dan memang tidak mengecewakan rasanya. Sebanding koq dengan apa yang dibayarkan.
Ternyata berlibur yang menyenangkan tidak harus selalu ke luar negeri, di negara Indonesia juga memiliki berbagai budaya dan keragaman hayati yang tak kalah saing dengan wisata yang ditawarkan di luar negeri sana. Dengan biaya yang tidak teralu besar, ternyata kesenangan yang didapat tidak jauh berbeda. Harga tiket pulang-pergi ke Pulau Bangka dari Kota Jakarta berkisar Rp. 600.000 sampai dengan Rp. 800.000 pada low season, dan sekitar Rp. 800.000 sampai Rp. 1.200.000 pada musim liburan. Bukankah menarik untuk mengunjungi wisata pulau Bangka ini bersama keluarga tercinta?
Indonesia memiliki 33 provinsi dengan berbagai potensi yang ciamik untuk dinikmati. Salah satunya adalah provinsi Bangka Belitung. Dulu, Pulau Bangka ini termasuk ke dalam wilayah Sumatera Selatan. Letaknya dipisahkan oleh Selat Bangka. Pada 9 Febuari 2002, akhirnya Pulau Bangka terpisah dari Provinsi Sumatera Selatan dan berdiri sendiri sebagai provinsi bersama dengan Pulau Belitung, biasa dikenal dengan nama Provinsi Bangka-Belitung atau disingkat menjadi Babel (Wikipedia.co.id). Provinsi Bangka-Belitung ini terdiri dari 2 pulau yang terpisah, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Provinsi Babel terdiri dari tujuh bagian daerah tingkat dua, yaitu Kabupaten Bangka dengan ibu kota Sungailiat, Kabupaten Belitung dengan ibu kota Tanjungpandan, Kabupaten Bangka Barat dengan ibu kota Mentok, Kabupaten Bangka Tengah dengan ibu kota Koba, Kabupaten Bangka Selatan dengan ibu kota Toboali, Kabupaten Belitung Timur dengan ibu kota Manggar, dan Kota Pangkalpinang sebagai ibu kota dari provinsi Bangka-Belitung.
Tulisan ini akan mengupas tentang apa saja potensi yang terdapat di Pulau Bangka. Seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, Bangka juga memiliki berbagai potensi wisata yang patut dicoba. Kuliner yang menarik, seni budaya yang asik, dan tentunya juga alam pantai yang sangat fantastik.
Sebuah daerah kepulauan tentunya dikelilingi oleh laut-laut dan pantai yang menarik. Ya, Bangka punya berbagai wisata pantai yang membuat pendatangnya akan sangat menikmati saat-saat menghabiskan waktu disana. Beberapa pantai menjadi pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, misalnya Pantai Parai. Di pantai Parai ini sudah tersedia cottage dan resort yang akan memanjakan para pendatang. Pemandangan pantai yang luar biasa indah ini bisa dinikmati dari teras kamar VIP yang berada di sepanjang pantai Parai. Bukan hanya pasirnya yang sangat halus, seperti tepung terigu, Pantai Parai juga memiliki batu-batu besar yang sangat indah berjejeran di pantainya. Airnya juga masih sangat jernih dan belum tercemar. Namun, sayangnya pantai Parai tidak dibuka untuk umum, hanya bagi para pendatang yang menginap saja. Tapi jangan khawatir, Bangka masih memiliki segudang pantai yang sangat indah, Pantai Matras yang landai memungkinkan pendatang menikmati landscape yang menarik, luasnya pantai dan pasir yang halus sangat menggoda untuk didatangi para wisatawan. Lalu, pantai Pasir Padi yang letaknya sangat dekat dari pusat Kota Pangkalpinang juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk hangout spontan di sore hari. Disana banyak penjaja makanan dan minuman, es kelapa, jagung bakar untuk dinikmati sambil melihat matahari yang perlahan akan menenggelamkan dirinya. Ada yang suka dengan pemandangan matahari terbenam? Tentunya tidak mungkin melewatkan perjalanan ke Pantai Romodong. Memang cukup jauh dari Kota Pangkalpinang, tetapi Bangka bebas macet koq.
Sudah puas bermain-main di pantai, sebaiknya kita berputar arah menuju seni dan budaya Bangka. Ternyata, Bangka juga punya alat musik tradisional bernama Gambus. Gambus ini merupakan musik gendang dan alat-alat musik tradisional lainnya yang mengiringi lagu-lagu daerah Bangka ataupun lagu-lagu Islami, seperti shalawat. Oya, gambus ini juga ternyata ada tariannya. Sayangnya, sekarang gambus mulai ditelan bumi karena kalah pamor dengan musik-musik r&b, atau pop yang lebih popular, padahal asyik juga loh goyang gambus. Selain musik, Bangka juga memiliki hasil kerajinan tangan yang sangat indah, yaitu kain Cual. Cual adalah hasil tenun dari Pulau Bangka dengan warna-warna yang sangat cantik, harga Cual ini bervariasi dari 100.000 permeter sampai puluhan juta, karena katanya ada juga cual yang kainnya berlapis emas. Wah, tidak terbayang yah seperti apa indahnya?
Bangka, yang merupakan kepulauan, memiliki banyak sekali jenis kuliner menarik yang rasanya cukup unik. Bukan hanya citarasa ikan yang kuat, bumbu-bumbu yang digunakan untuk meracik hidangan-hidangan khas pulau ini juga mempertajam rasa dan aromanya. Salah satu kuliner Bangka yang menjadi favorit banyak pendatang adalah lempah kuning, masakan berbahan dasar kunyit, lengkuas, serai, cabai, tomat dan adanya nanas atau mangga muda ini menjadi kuah yang sedap untuk ikan tenggiri yang berenang-renang menggoda kita untuk segera menyantapnya selagi hangat. Bagi yang tidak suka ikan, boleh saja diganti dengan ayam. Selain lempah kuning ini, ada pula sate Bangka, atau biasanya disebut sate manis. Sate ini bisa ditemukan dengan mudah di Pasar Mambo kota Pangkalpinang, yang menjadikan sate ini berbeda adalah rasanya yang gurih dan manis dan juga penyajiannya yang bukan hanya dengan lontong biasa. Sate ini dapat disajikan dengan lontong kuah. Pokoknya lucu dan unik. Ternyata, yang punya mpek-mpek bukan hanya Palembang, Bangka juga punya mpek-mpek dan otak-otak dengan gayanya sendiri. Di Bangka, ada 3 jenis “cuka” yang digunakan untuk menemani makan mpek-mpek dan otak-otak, cuka cabai, “cuka” tauco, dan “cuka” satu lagi yang saya juga kurang paham terbuat dari apa. Satu lagi makanan khas Bangka yang katanya sih, jangan ngaku orang Bangka kalau belum pernah coba makan yang satu ini, namanya rusip. Rusip ini terbuat dari ikan yang difermentasikan, bahasa awamnya, ikan dibusukkin. Yaks. Pasti jijik duluan ngebayanginnya, tapi ternyata tidak, ikan ini diolah sedemikian rupa sehingga akan “membusuk” dengan steril. Rusip ini banyak dijual sebagai oleh-oleh juga. Biasanya rusip disajikan sebagai “sambal” untuk menemani makan lalapan rebus. Rusip ini diberi daun bawang, bawang merah, cabai yang diiris-iris tipis, lalu diberi sedikit jeruk nipis, oya, Bangka juga punya jeruk nipis yang unik. Rasa rusip ini akan asin-asin asam. Maknyuuusss…
Pulang dari Bangka tidak bawa oleh-oleh rasanya kurang lengkap. Di Bangka, tersedia banyak sekali jenis kerupuk ikan yang rasanya mantab. Ada kemplang dengan sambal terasi, ada kretek, ada kerupuk-kerupuk lainnya yang saya juga tidak tahu apa namanya. Selain kerupuk, ada terasi khas Toboali yang katanya sih, rasanya enak sekali untuk dijadikan sambal. Ada siput gunggung, ini makanan unik sekali, rasanya enak dan memang harganya cukup mahal. Berbelanja di Bangka memang cukup menguras kantong, karena semua kerupuknya benar-benar dibuat dari ikan dan memang tidak mengecewakan rasanya. Sebanding koq dengan apa yang dibayarkan.
Ternyata berlibur yang menyenangkan tidak harus selalu ke luar negeri, di negara Indonesia juga memiliki berbagai budaya dan keragaman hayati yang tak kalah saing dengan wisata yang ditawarkan di luar negeri sana. Dengan biaya yang tidak teralu besar, ternyata kesenangan yang didapat tidak jauh berbeda. Harga tiket pulang-pergi ke Pulau Bangka dari Kota Jakarta berkisar Rp. 600.000 sampai dengan Rp. 800.000 pada low season, dan sekitar Rp. 800.000 sampai Rp. 1.200.000 pada musim liburan. Bukankah menarik untuk mengunjungi wisata pulau Bangka ini bersama keluarga tercinta?
Comments
Post a Comment