ketika badai datang,
aku hanya butuh mencari perlindungan
sebuah gubuk tua berdebu bukan tak mungkin jadi pilihan
meski mungkin tak terbilang nyaman,
tapi masih terselip kehangatan
ketika badai datang,
yang kuinginkan adalah prosa menenangkan
akan amukan guntur dan tangis awan yang tak terelakan
ketika badai datang,
aku yang tergoncang karena tiupan topan
aku merasa lemah tanpa sebuah tiang untuk berpegang
namun, kutemukan celah untuk menghindar
hingga aku hanya jadi saksi dalam kebisuan amukan topan
tak apa,
takut adalah biasa
namun menyerah bukan bijak
ketika badai datang,
yakinkan bahwa ia juga akan usai
dan lihatlah,
meski porakporanda akibatnya,
namun tak usah dijeda untuk tersebyum bahagia bahwa aku masih bisa melihatmu disana.
Secercah cahaya ditengah gelisah.
Layaknya semburat warna-warni setelah kepung kelam mengalah jua.
aku hanya butuh mencari perlindungan
sebuah gubuk tua berdebu bukan tak mungkin jadi pilihan
meski mungkin tak terbilang nyaman,
tapi masih terselip kehangatan
ketika badai datang,
yang kuinginkan adalah prosa menenangkan
akan amukan guntur dan tangis awan yang tak terelakan
ketika badai datang,
aku yang tergoncang karena tiupan topan
aku merasa lemah tanpa sebuah tiang untuk berpegang
namun, kutemukan celah untuk menghindar
hingga aku hanya jadi saksi dalam kebisuan amukan topan
tak apa,
takut adalah biasa
namun menyerah bukan bijak
ketika badai datang,
yakinkan bahwa ia juga akan usai
dan lihatlah,
meski porakporanda akibatnya,
namun tak usah dijeda untuk tersebyum bahagia bahwa aku masih bisa melihatmu disana.
Secercah cahaya ditengah gelisah.
Layaknya semburat warna-warni setelah kepung kelam mengalah jua.
Comments
Post a Comment