menulis adalah sebuah kenikmatan untuk saya, kenapa? karena saya suka menulis. tulisan saya belum pantas disebut indah, berkualitas, ataupun ssetara dengan para sastrawan. masih jauhhhh.. saya menyadari, bakat yang terpendam harus diasah. minat yang ada harus diperhatikan..
saya suka menulis, tapi menulis bukan bidang yang cukup saya kuasai. saya cuma bisa cuap-cuap atau sekadar curhat. gak penting tulisannya, lokal sekali isinya. mau sok-sok jadi seperti dewi lestari, yang ada malah ketidakjelasan makna dan kosakata yang amburadul, baca djenar maesa ayu... terpukau dan ingin meniru gaya menulisnya, tapi dasar kualitas otak tidak memadai. apalagi untuk meraih kelas seperti putu wijaya, sapardi djoko damono, dan pramoedya ananta toer.. wah, masih lama bangett... kapan yah kira-kira??? (*berfikir keras...*)
eh, tapi rejeki emang gak lari kemana-mana yah, tiba2 aja kenal sama Mas Hudan Hidayat, seorang ahli essai yang sangat rendah hati, padahal kemampuannya ayey punya,, hehehe... lalu, setelah dia membaca 3 puisi saya, dia tertarik pada keindahan bahasa dan gaya yang saya punya,, hihihi.. gara2 bang hudan, saya jadi percaya diri.. saya jadi semakin giat menulis puisi, kadang emang gak penting seh, gak mutu.. tapi doakan saja agar "bayi" saya cepat lahir dari kandungannya yang masih muda ini :)
saya suka menulis, tapi menulis bukan bidang yang cukup saya kuasai. saya cuma bisa cuap-cuap atau sekadar curhat. gak penting tulisannya, lokal sekali isinya. mau sok-sok jadi seperti dewi lestari, yang ada malah ketidakjelasan makna dan kosakata yang amburadul, baca djenar maesa ayu... terpukau dan ingin meniru gaya menulisnya, tapi dasar kualitas otak tidak memadai. apalagi untuk meraih kelas seperti putu wijaya, sapardi djoko damono, dan pramoedya ananta toer.. wah, masih lama bangett... kapan yah kira-kira??? (*berfikir keras...*)
eh, tapi rejeki emang gak lari kemana-mana yah, tiba2 aja kenal sama Mas Hudan Hidayat, seorang ahli essai yang sangat rendah hati, padahal kemampuannya ayey punya,, hehehe... lalu, setelah dia membaca 3 puisi saya, dia tertarik pada keindahan bahasa dan gaya yang saya punya,, hihihi.. gara2 bang hudan, saya jadi percaya diri.. saya jadi semakin giat menulis puisi, kadang emang gak penting seh, gak mutu.. tapi doakan saja agar "bayi" saya cepat lahir dari kandungannya yang masih muda ini :)
Comments
Post a Comment